Senin, 20 Mei 2013

Soe Hok Gie



Pertama kaliku kenal sosokmu, melalui laptop temanku ketikaku melihat koleksi ekspedisinya keberbagai Gunung di Sumatra, diantara ratusan foto yang aku lihat, entah kenapa intuisiku terpanggil untuk mengenal mu. Sebuah foto buram pemuda  yang berperawakan kecil, tapi dari raut wajah dan tatapan matamu, tergurat kau orang yang berkemauan keras n berjiwa bebas tentunya. Di foto itu tertulis namamu  “Soe Hok Gie” “bantinku bertanya siapa sosok ini?”, selang beberapa bulan kemudian aku ditemukan kembali dengan sosokmu melalui sebuah film garapan sutradara kawakan Riri Riza dengan judul “Gie” akupun baru berhasil menonton film ini sekitar akhir tahun 2010-an itupun tidak sampai pada ending karena saat itu aku hanya menumpang nonton di laptop temanku :D , lagi-lagi rasa penasaranku terpanggil, “ada apa dengan sosok ini?”,  pencarianku terhenti dibuku  “Catatan Seorang Demonstran”.
Tidak banyak yang aku ketahui tentangmu, soe demikian orang-orang memanggilmu, bagiku kau seorang idealis murni, itu hanya hipotesa kecilku dari berbagai hal kecil yang aku ketahui tentangmu. Pendirianmu begitu keras dan utuh, kau berani menancapkan tonggak kebenaran dan keadilan (mengingatkanku akan sosok Umar bin Khatab, tapi tentu berbeda n bergerak dilini yang berbeda).  Kau orang yang tak pernah lupa menggebrak zaman, kesaksianmu amat jujur n aku kagum padamu. Dari buku catatanmu ini tergambar pemikiranmu yang luas, kental dan dalam yang membuat aku iri kepadamu. Akhirnya aku mengerti tentang dirimu mengapa kau gentol naik Gunung, untuk mengurangi kekecewaan tentang  kekalutan situasi Negara, korupsi yang merajalela, kau menjauhi Jakarta dan mencari udara terbuka di puncak Gunung, kupukir di Alam terbuka mungkin kau bisa bahagia ya walau sesaat. Tulisan-tulisanmu begitu berani dalam mengkritisi keadaan orla n orba yang morat marit saat itu, mungkin jika kau masih hidup saat ini kau masih akan menyuarakan aspirasi mu itu, karena keadaan masih sama dg setting yg sedikit berbeda.
Di malam kebangkitan nasional ini aku hanya ingin menuliskan sedikit tentangmu,agar orang-orang seperti aku, yang terlambat mengenalmu, bisa meluangkan sedikit waktunya  untuk membaca sejarah masa lalu, sosokmu begitu mengangumkan di usiamu yang masih 14 th kau sudah menaruh minat yang besar pada sejarah n literatur, apalagi kau suka menulis n menyuarakan kata hatimu secara jujur, sederhana dan berani. Catatanmu membantuku mengetahui tentang kekelaman bangsa ini, kritimu yang satu ini begitu berkesan di hati ku “ revolusi Indonesia lebih tragis dari revolusi Prancis n Rusia dan untuk menyelamatkannya perlu penegakkan kembali demokrasi baru seperti konsepsi Hatta dalam Demokrasi Kita”.


#teruntuk yang selalu berani menyuarakan kata hati, Soe Hok Gie.

2 komentar: