Plawangan sembalun malam itu begitu dingin, tidak banyak orang yang duduk diluar tenda, rata-rata mereka lebih memilih tidur di dalam tenda karena suhu yang begitu dingin. Tapi itu bukan alasan buatku untuk tetap berada di dalam tenda, karena aku ingin melihat gugusan bintang nan apik di ketinggian. Ternyata aku tak sendirian, salah seorang teman pendakianku juga berada di luar tenda, ia terlihat sibuk memanaskan air, sepertinya ia akan membuat minuman panas. Setalah kudekati ternyata ia ingin membuat secangkir kopi panas. Dari secangkir kopi panas gununglah aku yang bukan penikmat kopi menjadi pencinta kopi, rasanya pagiku akan berlalu dengan hampa tanpa secangkir panas kopi Arabika. Banyak cerita tentang kopi yang aku dengar darinya.
Menurutnya kopi mengajarkan manusia arti kehidupan. Rayya, taukah kamu secangkir kopi yang kubuat ini bisa melahirkan banyak pelajaran berharga bagiku. Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi bisa tersaji. Dari proses kopi ini aku belajar tentang proses seleksi, untuk menjadi yang terbaik tidak di dapat dengan cara instan Rayya, tapi butuh proses yang panjang.
Rayya pernahkah terpikirkan olehmu kenapa para pendaki gunung selalu memasukan kopi sebagai salah satu logistik wajib yang mereka bawa saat pendakian? Alasannya adalah karena kopi bisa memberikan dampak relaksasi bagi pikiran. “Apakah ini alasan para filsuf dan para tokoh besar dunia mencintai kopi?” Mungkin, tapi setiap orang punya alasan tersendiri, bukan? Kopi juga mengandung kafein yang berguna untuk menstimulasi metabolisme tubuh dan membantu meningkatkan kesigapan dan konsentrasi yang sangat dibutuhkan oleh pendaki. Ah, aku jadi bercerita banyak kepadamu Rayya, apa kau mau mencoba?
Malam itu merupakan titik awal kecintaanku kepada kopi. Inilah hidup, saat kau belum mencoba, kau tak kan pernah tahu.
Fb : https://www.facebook.com/noya.dluffy
Twitter : https://twitter.com/Orionrigeleonis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar